OVERVIEW PROJECT
MANAGEMENT KNOWLEDGE
1. Project
Integration Management
Þ Integrasi Manajemen Proyek
adalah proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur berbagai
proyek dikoordinasikan secara efektif..
Knowledge areas dari Project Integration Management:
1. Project Scope Management.
2. Project Time Management.
3. Project Cost Management.
4. Project Quality Management.
5. Project Human Management.
6. Project Communication Management.
7. Project Risk Management.
8. Project Procurement Management.
Þ Project Charter
Project charter Adalah dokumen formal yang menyatakan keberadaan sebuah proyek dan memberikan arahan akan tujuan dan manajemen proyek. Keberadaan project charter dapat digunakan untuk memberikan wewenang penggunaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi dalam rangka menyelesaikan sebuah proyek.
Project charter Adalah dokumen formal yang menyatakan keberadaan sebuah proyek dan memberikan arahan akan tujuan dan manajemen proyek. Keberadaan project charter dapat digunakan untuk memberikan wewenang penggunaan sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi dalam rangka menyelesaikan sebuah proyek.
Informasi
yang terkandung dalam Project Charter :
• Nama Proyek
• Masa berlaku proyek
• Nama Manajer Proyek beserta informasinya
• Ringakasan jadwal proyek
• Ringkasan budget proyek
• Gambaran singkat mengenai tujuan proyek, termasuk
• kebutuhan bisnis, dan justifikasi lainnya yang menyatakan
• pentingnya proyek dilaksanakan.
• Ringkasan pendekatan dalam manajemen proyek
• Tugas umum dari masing-masing anggota tim proyek
• Tanda tangan key project stakeholders
• Kolom komentar yang disediakan agar dapat diisi oleh stakeholder
Ø Membangun Project Preliminary Scope
Adalah scope statement awal yang dibangun selama inisiasi proyek agar seluruh tim proyek dapat segera memulai diskusi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek sesuai dengan ruang lingkup proyek.
Adalah scope statement awal yang dibangun selama inisiasi proyek agar seluruh tim proyek dapat segera memulai diskusi pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan proyek sesuai dengan ruang lingkup proyek.
Informasi yang terkandung dalam Project Pleminary Scope :
• Tujuan proyek
• Deskripsi produk/servis
• Kriteria produk yang akan diterima
• Asumsi dan hambatan terhadap proyek
• Struktur organisasi
• Resiko
• Jadwal
• Gambaran awal biaya
Ø
Membangun Project
Management Plan
Adalah dokumen yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan semua dokumen perencanaan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan dalam eksekusi proyek.
Adalah dokumen yang dapat digunakan untuk mengkoordinasikan semua dokumen perencanaan proyek. Tujuan utamanya adalah memberikan tuntunan dalam eksekusi proyek.
Elemen-elemen umumnya :
• Gambaran Umum mengenai proyek
• Deskripsi bagaimana proyek diorganisir
• Manajemen dan proses teknis yang digunakan dalam proyek
• Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, jadwal dan informasi biaya proyek
Ø
Eksekusi Proyek
Adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.
Adalah tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan. Area aplikasi proyek sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah produk dari proyek dihasilkan.
Keterampilan yang harus dimiliki untuk eksekusi Proyek:
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Politik
• Kemampuan menggunakan tools dan techniques
Ø
Kontrol Proyek
Output penting dari proses ini adalah rekomendasi tindakan korektif atau preventif. Korektif dalam rangka meningkatkan kinerja proyek, preventif dalam rangka mereduksi probabilitas konsekuensi negatif yang berkaitan dgn resiko proyek.
Output penting dari proses ini adalah rekomendasi tindakan korektif atau preventif. Korektif dalam rangka meningkatkan kinerja proyek, preventif dalam rangka mereduksi probabilitas konsekuensi negatif yang berkaitan dgn resiko proyek.
Ø Penutupan Proyek
Hal yang harus dilakukan mengakhiri semua aktivitas dan menyampaikan hasil kerja proyek (tuntas/tidak) pada orang yang tepat.
Hal yang harus dilakukan mengakhiri semua aktivitas dan menyampaikan hasil kerja proyek (tuntas/tidak) pada orang yang tepat.
Proses dan overview Project
Integration Management
Sembilan proses project integration management dapat
menjelaskan bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek,
dari sudut pandang komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut
diorganisasikan menjadi sembilan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini :
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat
dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja, dan penyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan.
• Manajemen Lingkup Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat
dipastikan bahwa proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar
dibutuhkan, agar proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan
lingkup, penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup.
• Manajemen Waktu Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas,
pengurutan aktifitas, perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian
jadwal.
• Manajemen Biaya Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat
dipastikan proyek selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari
perencanaan sumber daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya.
• Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan
untuk menggunakan sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling
efektif. Terdiri dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim
kerja.
• Manajemen Komunikasi Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat
dipastikan agar informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan
disimpan. Terdiri dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan
kinerja, dan penyelesaian administratif.
• Manajemen Resiko Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan
pengidentifikasian resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko
dan pengendalian penanggulangan resiko.
• Manajemen Pengadaan Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk
menghasilkan barang atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan,
perencanaan tata cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan
peserta, pemilihan mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan
penyelesaian kontrak.
• Manajemen Integrasi Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar
dapat dipastikan, berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik.
Manajemen integrasi terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana
proyek dan pengendalian perubahaan secara keseluruhan.
Þ Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management yang
baik.
• Manajer Proyek harus mampu
mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle berlangsung
• Kebanyakan manajer proyek terlalu
berfokus pada halhal yang detail tetapi melupakan big picture dari proyek yang
sedang dikerjakan
• Manajemen Integrasi Proyek,
bukanlah integrasi perangkat lunak
• Manajemen Integrasi Proyek:
termasuk Interface
• Management (identifikasi dan
manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam proyek
2. Project Scope Management
· Scope
mengacu pada semua pekerjaaan yang terlibat dalam menciptakan produk- produk dari proyek dan proses yang diguanakan
untuk membuatnya.
· Deliverable
adalah produk yang diproduksi sebagai bagian dari proyek, seperti perangkat
keras atau perangkat lunak, dokumen perencanaan, atau rapat.
· Project
Scope Management mencakup proses-proses yang terlibat dalam mendefinisikan dan
mengendalikan apa yang atau tidak termasuk dalam proyek.
Project Scope Management termasuk
suatu proses yang dikembangakn untuk mendefinisikan dan mengontrol apa yang
termasuk atau tidak yang termasuk dalam suatu proyek.
Þ Scope
planning
Scope planning menjelaskan
bagaimana suatu scope (ruang lingkup) didefenisikan,diuji, dan diawasi
serta bagaimana Work Breakdown Structure akan dibentuk. Dan scope planning
merupakan tahap awal yang harus dilakukan pada sope management plan. Hasil
utama dari scope planning adalah suatu scope management plan yang mempersiapkan
suatu dokumen yang berisi deskripsi bagaimana tim akan mempersiapkan project
scope statement, membuat WBS, memastikan penyelesaian dari proyek yang
dikerjakan dan mengontrol perubahan pada scope proyek.
Þ Scope
Defenition
adalah menentukan lebih lanjut
pekerjaan yang dibutuhkan untuk proyek. Scope definition yang bagus sangat
penting untuk kesuksesan proyek karena sangat membantu meningkatkan akurasi
dari waktu, biaya, dan sumber yang digunakan, serta menegaskan suatu baseline
untuk memastikan kemampuan dan mengontrol proyek dan juga membantu dalam
memperjelaskan komunikasi dalam tanggung jawab kerja. Hasil utama dari scope
definition adalah project scope statement.
Þ Create
WBS
WBS adalah pengelompokan
pekerjaan sulit dalam suatu proyek yang menentukan total scope dari proyek.
Karena banyak proyek melibatkan banyak orang dan banyak perbedaan, ini sangat
penting untuk menyusun dan memutuskan pekerjaan kedalam bagian logika dan
didasari pada bagaimana pekerjaan akan dapat ditingkatkan.
Þ Scope
verification
Melibatkan persetujuan formal
dari project scope yang diselesaikan oleh stakeholders. Persetujaun ini
sering dicapai dengan melakukan penyelidikan pada pelangaran. Untuk menerima
persetujuan formal dari project scope, tim proyek harus membuat dokumentasi yang
jelas dari produk proyek dan prosedur untuk menevaluasi jika proyek sudah
diselesaikan dengan benar dan menimbulkan kepuasan. Untuk mengurangi perubahan
scope, sangat perlu dilakukan pekerjaan yang dapat memastikan project scope.
Þ Scope
Control
Melibatkan peraturan perubahan
pada project scope. Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang
menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan
pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan
control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control
termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan
dari project scope sebagai progress dari proyek.
3. Project Time Management
Project time management dapat
diartikan secara sederhana, melibatkan proses yang dibutuhkan untuk memastikan
waktu penyelesaian dari proyek. Ada enam proses utama yang dilibatkan dalam
project time management yaitu :
Ø Activity Definition
Tujuan utama dari proses activity definition adalah untuk
memastikan bahwa tim proyek sudah ngerti semua tugas yang harus mereka lakukan
sebagai bagian dari project scope sehingga mereka dapat memulai penjadwalan
kerja. Suatu aktivitas atau tugas adalah suatu elemen yang biasanya dapat
diliat pada WBS yang disertai dengan durasi waktu, biaya dan resource yang
digunakan.
Ø Activity
Sequencing
ctivity sequencing melibatkan pengematan kembali pada daftar
aktivitas dan atribut, project scope management, daftar milestone, dan
perubahan yang disetujui untuk menetukan hubungan antara aktivitas.
Ø Activity
Resource Estimating
Sebelum mengestimasi durasi untuk setiap aktivitas, harus
dimiliki suatu ide yang baik untuk kuantitas dan tipe dari resource (orang,
peralatan, dan material) yang akan ditentukan setiap aktivitas.
Ø Activity
Duration Estimating
mengestimasi durasi dari aktivitas. Penting untuk diingat
bahwa durasi termasuk jumlah dari waktu kerja pada aktivitas plus waktu yang
dilewatkan.
Ø Schedule
Development
menggunakan hasil dari semua proses project time management
yang sebelumnya untuk menentukan awal dari akhir dari proyek. Sering ada
beberapa iterasi dari semua proses project time management sebelum suatu jadwal
proyek diselesaikan.
Ø Schedule
Control
Prose akhir dari project time management adalah schedule
control. Seperti scope control, schedule control adalah suatu bagian dari
proses pengendalian perubahan. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengetahui
status dari jadwal proyek, faktor yang depengaruhi karena perubahan
jadwal,menentukan jadwal yang berubah, dan mengatur perubahan ketika perubahan
itu terjadi.
4. Proses
Project Cost Management
Ada tiga proses project cost
management :
Þ
Cost
estimating :
mengembangkan suatu pendekatan atau
estimasi biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk meyelesaikan sebuah proyek.
Þ Cost budgeting :
Mengalokasikan
perkiraan biaya keseluruhan untuk item pekerjaan individu untuk menetapkan data
dasr untuk mengukur kinerja.
Þ Cost control :
perubahan pengendalian terhadap
anggaran proyek.
5. Project Quality Management
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen
keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu
perusahaan/organisasi. Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan
ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek
harus memasukkan dan mengadakan pelatihan management kualitas. Hal hal yang
menyangkut kualitas adalah :
· Produk /
pelayanan / proses pelaksanaan.
· Proses management
proyek itu sendiri.
Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita
harus banyak belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam
lingkungan kerja, terutama tentang pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek
di lapangan.
Project Quality Management terdiri
dari 3 tahap, yaitu :
Ø
Plan
Quality
Proses mengidentifikasi standar
kualitas yang relevan dengan proyek yang sedang dikerjakan dan menentukan
bagaimana agar dapat memenuhi standar kualitas tersebut.
Ø
Quality
Assurance
Menjalankan apa yang sudah
direncanakan untuk menjamin bahwa tim proyek sudah menjalankan semua proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kualitas yang relevan.
Ø
Quality
Control
Memonitor hasil-hasil proyek yang
spesifik untuk memeriksa apakah sudah memenuhi kualifikasi standar relevan yang
sudah disepakati dan mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kualitas secara
menyeluruh.
Syarat Penggunaan dalam Quality
Management :
Ada
beberapa bagian yang mana digunakan dalam management kualitas. Dalam konteks
konstruksi beberapa akan di jelaskan.
1. Inspeksi
Inspeksi merupakan alat untuk mengukur kegiatan proses
konstruksi untuk memeriksa apakah standard spesifikasi udah di capai.
2. Quality control
Pengendalian Mutu (Quality Control) adalah teknik dan
aktivitas operasi yang digunakan agar mutu tertentu yang dikehendaki dapat
dicapai. Aktivitasnya mencakup monitoring, mengeliminir problem yang diketahui,
mengurangi penyimpangan/perubahan yang tidak perlu serta usaha-usaha untuk
mencapai efektivitas ekonomi.
6. Project Human Resources Management
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
a. Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
4. Promosi, Pemindahan dan Pemisahan
a. Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
b. Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitif seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
c. Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup.
d. Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
e. Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
Motivasi berasal dari motive atau dengan prakata bahasa latinnya, yaitu movere yang berarti “mengerahkan”. Seperti yang dikatakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau berkerja. Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia berkerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal berkerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo 2000). Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia berkerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu :
Ø Motivasi
finansial : yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial
kepada karyawan . Imbalan tersebut sering disebut insentif.
Ø Motivasi
nonfinansial : yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk
finansial/uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan,
pendekatan manusia dan lain sebagainya.
7. Project Communications Management
Project Communication Management
Project
Communication Management (Manajemen Komunikasi proyek) adalah kompetensi
yang harus dimiliki manajer proyek dengan tujuan utama adalah agar adanya
jaminan bahwa semua informasi mengenai proyek akan sampai tepat pada waktunya,
dibuat dengan tepat, dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat
pula, atau informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh stakeholder proyek
yaitu siapa membutuhkan informasi apa, kapan mereka akan membutuhkan informasi,
dan bagaimana informasi akan diberikan atau disampaikan kepada mereka.
Tahap Manajemen Komunikasi :
Ø
Perencanaan
Komunikasi (Communication Planning)
Mendefinisikan kebutuhan komunikasi dan informasi di antara
stakeholder sebuah naan komunikasi atau communication plan yang terdapat
pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan
eksternal. Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek
ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak
terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi
eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan
lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat
dalam organisasi proyek.Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang
pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal
dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak
formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti
handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik). Bentuk komunikasi
internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk
komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk
komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan
kepada pihak terkait (tatap muka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk
komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertikal
atau horizontal. Untuk komunikasi vertikal merupakan instruksi seperti
komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk
komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control
(QC) dengan safety officer.
Ø
Distribusi
Informasi
Proses yang dilakukan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
informasi pada waktu yang tepat bagi setiap stakeholder. Dalam melakukan
pendistribusian informasi dibutuhkan input berupa perencanaan manajemen
komunikasi dengan menggunakan alat dan teknik berupa kemampuan komunikasi,
metode distribusi informasi, proses pembelajaran, serta sistem informasi. Hasil
atau output dari proses distribusi informasi ini adalah proses atau alur
komunikasi dari organisasi proyek dan perubahan permintaan.
Ø
Bentuk distribusi komunikasi pada
proyek ada beberapa macam antara lain adalah :
- Rapat-rapat (meetings).
- Distribusi dokumen berupa
hardcopy.
- Distribusi data melalui media elektronik seperti
electronic mail/E-mail, mesin fax, dan lain-lain.
Ø
Pelaporan
Kinerja
Proses mengumpulkan dan menyebarkan informasi kinerja
proyek, termasuk di dalamnya status reports, progress measurements, dan
peramalan. Informasi yang terkandung didalamnya, antara lain:
Status reports, yang berisi tentang sejauh mana proyek sudah
berjalan dalam kerangka ruang lingkup, waktu dan biaya. (Sudah berapa biaya
yang digunakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah
aktivitas, apakah pekerjaan sudah dilaksana sesuai rencana,dsb)
Progres reports menggambarkan sejauh mana tim proyek sudah
menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya berupa laporan rutin
Ø Mengelola stakeholders
Proses
mengelola komunikasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder dan
penyelesaian isu-isu yang terjadi. Stakeholders adalah kelompok - kelompok
yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peranan dalam
menentukan keberhasilan perusahaan. Unsur itu di bedakan
atas stakeholders internal dan stakeholders eksternal.
Unsur internal antara lain adalah pemegang saham, manajer/top eksekutif,
karyawan beserta keluarganya. Sedangkan yang masuk dalam stakeholders eksternal
antara lain adalah konsumen, pemasok, penyalur, pesaing, konsumen, bank,
pemerintah, pers, dan lembaga swadaya masyarakat.
8. Project Risk Management
Manajemen
risiko berkaitan dengan mengidentifikasi risiko dan menyusun rencana untuk
meminimalkan efeknya pada sebuah proyek.
Manajemen
risiko proyek adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi,menganalisis,dan
menanggapi risiko di seluruh kehidupan suatu proyek dan demi kepentingan
terbaik pertemuan tujuan proyek.
Adapun
proses yang terjadi dalam manajemen resiko adalah sebagai berikut, yaitu:
- Risk Management
Planning (Perencanaan manajemen risiko)
- Risk Identification
(Identifikasi Risiko)
- Qualitative Risk
Analysis (Analisis Risiko Kualitatif)
- Quantitative Risk
Analysis (Analisis Risiko Kuantitatif)
- Risk Response
Planning (Perencanaan Respon Risiko)
- Risk Monitoring and
Control (Mengendalikan dan Memonitoring Risiko)
9. project Procurement Management
Pengadaan
adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi.
Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan
untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar
organisasi yang “didukungnya”.
Enam (6) proses utama dari project
procurement management :
ü Planning
purchases and acquisition
ü Planning
contracting
ü Requesting
seller responses
ü Selecting
sellers
ü Administering
the contract
ü Closing
the contract
Tiga siklus dalam pengadaan proyek :
o
Input (dokumen, rencana, desain, dll)
o
Alat dan Teknik (mekanisme diterapkan untuk
input)
o
Keluaran (dokumen, produk, dll)
Empat kelompok proses adalah :
ü Memulai :
· Perencanaan
· Pendanaan
· Persiapan
ü Pelaksana :
· Perangkaian
ü Pemantauan
dan Pengendalian :
· Koordinasi
· Komunikasi
ü Penutupan :
· Evaluasi
Alat dan Teknik Dalam Perencanaan
Belanja dan Pengadaan :
ü Make
or Buy Analysis
ü Expert
Judgement
ü Types
of Contract
ü Procurement
Management Plan
ü Contract
Statement of Work ( SOW )
G
Harusnya bisa lebih bagus lagi jika ditambah dengan referensinya.
BalasHapus